Phane G-Ngaco

Rabu, 22 Desember 2010

Tugas Resume Mata Kuliah GeoKimia

Tugas Terstruktur
Mata Kuliah GeoKimia
Resume Minyak Bumi Dan Produknya








OLEH :
TOFAN FAUZI SULISTIONO
H1F009027





KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PURWOKERTO
2010




Lihat file

Jumat, 10 Desember 2010

PETROLOGI BATUAN BEKU


Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan dan kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu".
• Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan beku (batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu lebur atau magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.
• Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung partikel-partikel sedimen terikat dengan matrik atau material lebih halus).
• Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan metamorf (batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah melalui perubahan kimia, mineralogi atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrim dari tekanan, suhu, atau keduanya).
Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis, dan analisa kimia untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi modern juga menyertakan prinsip geokimia dan geofisika dalam penelitan kecenderungan dan siklus geokimia dan penggunaan data termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan. Petrologi eksperimental menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu tinggi untuk menyelidiki geokimia dan hubungan fasa dari material alami dan sintetis pada tekanan dan suhu yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya berguna utuk menyelidiki batuan pada kerak bagian atas dan mantel bagian atas yang jarang bertahan dalam perjalanan kepermukaan pada kondisi asli.

Download file

Minggu, 05 Desember 2010

Galaksi

GALAKSI ANDROMEDA
Galaxy Andromeda (diucapkan / ændrɒmədə / ) adalah galaksi spiral sekitar 2,5 juta tahun cahaya [4] dalam konstelasi Andromeda . Hal ini juga dikenal sebagai Messier 31 M31,, atau NGC 224, dan sering disebut sebagai Great Andromeda Nebula dalam teks-teks yang lebih tua. Andromeda adalah galaksi spiral terdekat dengan Bima Sakti , tetapi bukan galaksi terdekat secara keseluruhan. Seperti yang terlihat dari Bumi sebagai noda samar pada malam berbulan, itu adalah objek terjauh dilihat dengan mata telanjang , dan bisa dilihat bahkan dari daerah perkotaan dengan teropong. Ia mendapat namanya dari daerah langit di mana ia muncul, konstelasi Andromeda, yang diberi nama setelah mitologis putri Andromeda Andromeda adalah yang terbesar galaksi dari Lokal Group , yang terdiri dari Galaksi Andromeda, Galaksi Bima Sakti, yang Triangulum Galaxy , dan sekitar 30 galaksi kecil lainnya. Meskipun terbesar, Andromeda mungkin bukan yang paling besar, seperti temuan terakhir menunjukkan bahwa Bima Sakti berisi lebih materi gelap dan mungkin yang paling besar di kelompok ini. pengamatan oleh Spitzer Space Telescope mengungkapkan bahwa M31 berisi satu triliun (10 12) bintang-bintang, [7] lebih dari jumlah bintang di galaksi kita sendiri, yang diperkirakan akan. Sementara perkiraan tahun 2006 menempatkan massa dari Bima Sakti menjadi ~ 80% dari massa Andromeda, yang diperkirakan 7,1 × 10 11 massa matahari , [2] studi 2009 menyimpulkan bahwa Andromeda dan Bima Sakti yang hampir sama dalam massa. [12] The Galaxy Andromeda dan Bimasakti diharapkan berbenturan dalam mungkin 4,5 miliar tahun
Pada magnitudo tampak sebesar 3,4, Galaxy Andromeda adalah penting untuk menjadi salah satu terang objek Messier , [13] sehingga mudah terlihat dengan mata telanjang bahkan ketika dilihat dari daerah yang sedang polusi cahaya Meskipun muncul lebih dari enam kali selebar bulan penuh ketika difoto melalui teleskop yang lebih besar, hanya kawasan pusat cerah terlihat dengan mata telanjang atau ketika dilihat menggunakan teropong atau kecil teleskop .



Download file

Margin 4333

Download file

PiroKlastik

Variasi bentuk ,
pembundaran dan pemilahan
batuan piroklastik mirip
dengan batuan sedimen klastik pada umumnya.

Download file

Batuan Piroklastik

Batuan piroklastik adalah batuan volkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung berapi, dengan material penyusun dari asal yang berbeda. Material penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami reworked oleh air maupun es.


a href="https://docs.google.com/leaf?id=0B3BU30zYXITDNmIxZmIzZDctZmU5Yy00M2JiLTlkZWUtZmJlMTAzOGI5Yjdj&hl=en"> Download

PRAKTIKUM-SEDIMENTOLOGY-DAN-STRATIGRAFI

sumonggo podo donlod kangge nggarap laporan stratigrafi
Download file

PRAKTIKUM-SEDIMENTOLOGY-DAN-STRATIGRAFI

Granulometri disebut juga analisa ukuran butir, yaitu analisa yang dilakukan terhadap sedimen dengan tujuan untuk memahami cara pemisahan fragmen butiran menurut ukuran-ukuran tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan tujuan akhir yang bisa digunakan secara aplikatif, misalnya untuk keperluan sipil (pembangunan fondasi gedung dan jembatan), geologi (rekonstruksi geologi sejarah, stratigrafi, dan lingkungan pengendapan). Kali ini praktikum granulometri dapatdigunakan untuk mengetahui sejarah pengendapan suatu sediment dengan cara menentukan kurtosis, skewness, dan sortasi.

Kurtosis yaitu suatu nilai statistik yang menunjukkan derajat kemancungan suatu penyebaran normal. Rumusan kurtosis:Kc = (Ф95 – Ф25)/ 2,44(Ф75 – Ф25). Setelah didapat hasil perhitungannya, maka akan diklasifikasikan sbb:
Kc < 0,67
very platykurtik
Kc = 0,67-0,90
platykurtik
Kc = 0,90-1,11
mesokurtik
Kc = 1,11-1,50
leptokurtik
Kc = 1,50-3,00
very leptokurtik
Kc > 3,00
extremely leptokurtik

Skewnees adalah suatu nilai statistic yang memperlihatkan kisaran penyebaran butiran dari nilai rata-rata nya. Menurut Folk (1962), jika skewness memiliki nilai negative atau nol maka batuan sediment itu terendapkan di daerah pantai, namun apabila skewness bernilai positif maka batuan sediment tersebut merupakan endapan di daerah sungai



Download file

Rabu, 01 Desember 2010

Face Emoctions


Emoctions di Facebook

Download

Struktur geologi

Struktur geologi itu kenampakan dari suatu penampang terukur, yang di peroleh secara quick section dan detail section. hasil dari pengukuran kenampakan ini yang di sebut struktur geologi. hasilnya macam2, bisa perlapisan batuan (sedimentasi), metamorfosa batuan, batuan induk & beku, umur geologi, tebal lapisan, sifat batuan, jenis batuan dll. Data geologi struktur itu di gunakan untuk eksplorasi mineral. Hasil akhir di tuangkan dalam bentuk kolom stratigrafi, ini untuk penelitian di satu daerah sampel (formasi tertentu), tapi kalo di korelasi dengan banyak daerah bisa jadi peta struktur.

struktur geologi juga perubahan yang terjadi pada batuan karena dipengaruhi oleh gaya yang bekerja. batuan yang asalnya normal (mengikuti prinsip stratigrafi) dapat berubah karena pengaruh gaya
struktur geologi ada tiga ;
1. kekar - pergerakan pada batuan yang relatif sedikit
2. sesar ; suatu patahan
3. lipatan ; bentukan melipat

Senin, 29 November 2010

IDENTIFIKASI BATUAN BEKU

Download Tugas Petrologi

Lab 8: IDENTIFIKASI batuan beku 100 Poin


Pengantar

Batuan beku di agregat mineral yang mengkristal dari magma. Magma yang dihasilkan jauh di dalam atau di bawah kerak bumi dan biasanya bekerja jalan ke permukaan. Beberapa magma mencapai permukaan bumi di mana ia diekstrusi sebagai lahar memproduksi batuan beku vulkanik. magma lain mungkin memantapkan sebelum mencapai permukaan, menghasilkan batuan beku plutonik.

unsur kimia magma menentukan mineral yang akan dibentuk sebagai mendingin dan membeku. butiran mineral individu mungkin cukup besar untuk dapat diidentifikasi oleh mata telanjang atau mereka mungkin begitu kecil bahwa mereka dapat dibedakan hanya di bawah mikroskop. Tingkat pendinginan dari magma menentukan apakah butiran mineral nya akan mikroskopis atau terlihat (megascopic) atau kombinasi keduanya. Ukuran, bentuk, dan
hubungan timbal balik dari mineral dalam batuan beku ini disebut tekstur. Jenis mineral hadir dalam batuan beku menentukan komposisi.

Kedua sifat, tekstur dan komposisi, menyediakan sarana bagi identifikasi dan klasifikasi batuan beku.

Hanya ada delapan mineral silikat yang mencakup unsur utama batuan beku yang paling. Delapan mineral tidak mengkristal dari magma secara bersamaan. Setiap akan mulai mengkristal pada suhu yang berbeda. Urutan di mana mengkristal mineral dari magma dapat didekati dari Bowen's Reaction Series. Ini urutan mineral mengkristal dari magma ditunjukkan dalam tabel A, serta pada Gambar 1 sebagai diagram vs Suhu Komposisi.

Pada umumnya, mineral yang mengkristal pada suhu yang sama terjadi bersama-sama dalam batuan beku yang sama. Batuan terdiri dari mineral yang mengkristal pada temperatur tinggi relatif kaya akan magnesium dan besi dan disebut batuan beku mafik. Batuan terdiri dari mineral yang mengkristal kemudian pada suhu relatif rendah relatif kaya silika, natrium atau kalium dan silikat disebut felsic atau batuan beku. Antara dua ekstrim komposisi adalah batuan menengah.


Download Tugas Petrologi

Senin, 15 November 2010

NetCut

butuh net cut ???
NetCut Win7
Download

Volkanisme

Volkanisme


 Magma
• Magma adalah lelehan batuan dibawah permukaan Bumi.
• Oleh karena magma cair tidak sepejal (dense) batuan disekitarnya yang padat (solid), dan kenyataannya lebih mudah bergerak, begitu terbentuk, naik ke permukaan.
• Magma yang mencapai permukaan melalui pipa kepundan kita namakan gunung-api (volcano).
 Volcano
• Kata volcano berasal dari nama dewa- api bangsa Romawi, vulcan.
Ada berbagai tipe gunung-api yang berbeda. Erupsi bervariasi dari yang mengalir dengan tenang (Hawaii dan Iceland) sampai letusan dahsyat (Merapi).
 Viscositas Magma dan Lava
Magma makin kental (viscous) makin sukar mengalir. Viskositas magma tergantung pada suhu dan komposisi (khususnya kandungan silika dan gas terlarut).Tekanannya sebanding dengan kedalamannya (ketebalan batuan diatasnya)
- Saat magma naik keatas, tekanan dalamnya menurun.
 Erupsi Magma ke permukaan
Tekanan mengkontrol banyaknya gas terlarut, makin besar tekanan makin banyak gas terlarut, dan sebaliknya. Gas terlarut dalam magma yang naik, keluar dari larutan dan membentuk gelembung-gelembung.
 Nonexplosive atau Explosive?
• Erupsi explosif atau nonexplosif tergantung terutama pada viscositas magma dan kandungan gas terlarut.
• Viscositas magma dan kandungan gas terlarut rendah menghasilkan erupsi nonexplosif.
 Erupsi Nonexplosif
Erupsi nonexplosif pada tahap awal dapat sangat dahsyat. Sebab gelembung-gelembung gas dalam magma basaltik viskositas rendah akan cepat naik keatas, seperti botol/kaleng Cocacola. Jika magma basaltik naik dengan cepat,, terjadilah pancuran lava yang spektakuler.

 Erupsi Explosif
 Pada magma andesitik atau rhyolitik yang viskous, gelembung-gelembung gas dapat naik, tetapi sangat lambat. Jika tekanan turun sangat cepat, gas dalam magma mengembang menjadi seperti buih dari gelembung-gelembung gelas menjadi pumice.
 Seringkali tidak terjadi pumice, gelembung-gelembung kecil dan magma yang kental menyemburkan magma menjadi fragmen yang halus, debu volkanik. Debu volkanik merupakan produk yang melimpah pada erupsi explosif.
 Erupsi Kolom
Erupsi yang terbesar dan terdahsyat adalah yang berkaitan dengan magma yang kaya akan silika dan kandungan gas terlarut. Campuran yang panas, turbulen dengan cepat naik ke udara yang lebih dingin diatas kepundan membentuk kolom keatas setinggi 45 km di atmosfir.
 Tephra
Erupsi dahsyat yang satu ini disebut Erupsi Plinian (nama seorang Romawi, Pliny).Partikel-partikel debris jatuh kebawah seperti hujan, jatuhan tephra, dan terakumulasi diatas tanah sebagai endapan tefra. Kadang-kadang piroklastik dalam tefra begitu panas sehingga fragmen-fragmennya membentuk welded tuff , ignimbrit.

Vegetasi Pantai

Vegetasi pantai merupakan kelompok tumbuhan yang menempati daerah intertidal mulai dari daerah pasang surut hingga daerah di bagian dalam pulau atau daratan dimana masih terdapat pengaruh laut. Secara umum kelompok tumbuhan darat yang tumbuh di daerah intertidal atau daerah dekat laut yang memiliki salinitas cukup tinggi, dapat dibagi menjadi 3 (Noor et al, 1999) :
a. Mangrove Sejati : adalah merupakan kelompok tumbuhan yang secara morfologis, anatomis dan fisiologis telah menyesuaikan diri untuk hidup di daerah sekitar pantai. Mangrove tumbuh pada substrat berpasir, berbatu dan terutama berlumpur. Ciri khas dari kelompok tumbuhan ini adalah adanya modifikasi akar yang sangat spesifik untuk mengatasi kekurangan oksigen, sebagai penopang pada substrat yang labil, memiliki kelenjar khusus untuk mengeluarkan kelebihan garam serta memiliki daun berkutikula tebal untuk mengurangi penguapan. Jenis tumbuhan ini didominasi oleh genera Rhizophora, Avicenia, Brugueira, Sonneratia.
b. Mangrove Ikutan (Associated Mangrove) : adalah kelompok tumbuhan yang ditemukan tumbuh bersama-sama dengan komunitas mangrove, tetapi tidak termasuk mangrove karena tumbuhan ini bersifat lebih kosmopolit dan memiliki kisaran toleransi yang besar terhadap perubahan faktor fisik lingkungan seperti suhu, salinitas dan substrat . Jenis tumbuhan yang tergolong mangrove ikutan misalnya : waru laut, pandan, ketapang, jeruju dan lain-lain.
c. Vegetasi pantai Non Mangrove : vegetasi pantai non mangrove umumnya banyak ditemukan pada daerah pantai dengan substrat yang didominasi oleh pasir. Kelompok tumbuhan ini dicirikan oleh adanya zonasi bentuk pertumbuhan (habitus) secara horizontal dari daerah intertidal ke arah darat yang terdiri dari : tumbuhan menjalar, semak, perdu dan pohon. Semakin ke darat, keragaman jenis dan habitus pohon akan semakin besar. Jenis vegetasi pantai non mangrove umumnya terdiri dari : tapak kambing, rumput angin, santigi, ketapang, cemara laut dan kelapa. Tumbuhan ini membentuk zonasi yang khas.
Di daerah pasang surut, vegetasi didominasi oleh tumbuhan perintis yang menjalar atau rumput-rumputan tertentu dan dikenal sebagai “Formasi Pes-Caprae”. Dinamakan demikian karena mengacu pada tumbuhan menjalar tapak kambing (Ipomoea pes-caprae) yang sangat dominan di daerah tersebut. Kelompok tumbuhan ini diikuti oleh kelompok tumbuhan semak dan perdu yang berukuran lebih besar dan berada di belakang vegetasi perintis (ke arah darat). Kelompok tumbuhan ini disebut “formasi Barringtonia” yang penamaannya juga mengacu pada salah satu jenis tumbuhan yang umum ditemukan di di daerah ini, yaitu : Barringtonia asiatica.


Vegetasi Pantai

Kerusakan Waduk Penjalin

Kerusakan Waduk Penjalin .ppt


Dua waduk dan tujuh bendungan di pantura (pantai utara) semakin kritis. Rata-rata ketersediaan air di tujuh bendung tersebut hanya mencukupi 36 persen hingga 88 persen kebutuhan air dari areal yang dialirinya. Agar ketersediaan air mencukupi, pengeluaran air harus dihemat. kondisi Waduk Cacaban di Kabupaten Tegal dan Waduk Malahayu di Kabupaten Brebes semakin kritis. Elevasi dan volume air di kedua waduk tersebut semakin menyusut. Kedua Waduk tersebut mengairi lahan di wilayah Brebes, seluas 12.486 hektar.
Selain dua waduk tersebut, Waduk Penjalin yang ada di Brebes juga mulai dibuka. Waduk Penjalin dibuka apabila ketersediaan air di bendung Notog (bendung di bawahnya) sudah tidak memadai. Selain itu, dibukanya Waduk Penjalin karena adanya proyek pembangunaan beton di tengah bendungan. Agar ketersediaan air masih mencukupi untuk pengairan, saat ini pengeluaran air mulai dihemat. Petani juga mulai menggunakan sistem gilir. Prioritas diberikan kepada petani yang mengikuti pola tanam, serta lahannya sudah benar-benar kering.

Tingkat Sedimentasi
Elevasi di Waduk Penjalin, 339,46 meter dpl dengan volume 7.735.000 meter kubik. Menurut Dasirun, pihaknya pada Rabu (11/10) telah menerima permintaan dari Kabupaten Brebes untuk mengeluarkan air dari Waduk Penjalin untuk dialirkan ke Bendung Notog. Sebab, ketersediaan air di Bendung Notog sudah berkurang.

"Rata-rata pengeluaran air di Bendung Notog 6 meter kubik/detik. Tapi, kemarin tinggal 3,5 meter kubik/detik. Oleh karena itu, untuk mencukupi ketersediaan air, Pemkab Brebes minta agar Bendung Notog dapat dialiri dari Waduk Penjalin sebesar 2,5 meter kubik/detik," katanya.

Dijelaskannya, rencana pengaliran air akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I pada 15 Juli hingga 31 Juli sebanyak 2,5 meter kubik/detik dan tahap II mulai 12 Agustus hingga 21 Agustus. Untuk tahap II ini, menurut Dasirun, air yang dikeluarkan hanya 2 meter kubik/detik. Pengurangan ini dilakukan untuk menghemat air.

"Pada Agustus akan banyak kegiatan seperti kemah dan acara tujuh belasan. Kalau dikeluarkan 2,5 meter kubik/detik, akan berpengaruh pada sumur warga sehingga warga akan kesulitan air," tegasnya.


Makalah Kerusakan Waduk Penjalin .pdf

Tsunami


Tsunami


Tsunami (bahasa Jepang: 娲 ユ 尝 (tsunami). 'Gelombang pelabuhan'; pengucapan bahasa Inggris: / sunami / atau / tsunami /) atau gelombang pasang surut adalah serangkaian gelombang air (disebut gelombang tsunami kereta) yang disebabkan oleh perpindahan dari suatu volume besar dari tubuh air seperti laut atau danau besar. Tsunami adalah sering terjadi di Jepang, sekitar 195 kejadian telah dicatat. Karena besar volume air dan energi yang terlibat, tsunami dapat menghancurkan daerah pesisir.
Beberapa kondisi meteorologi, seperti depresi mendalam yang menyebabkan badai tropis, dapat menghasilkan gelombang badai, yang disebut meteotsunami, yang dapat meningkatkan pasang surut beberapa meter di atas tingkat normal. perpindahan berasal dari tekanan udara rendah di pusat depresi. Seperti badai lonjakan ini mencapai pantai, mereka mungkin mirip (walaupun tidak) tsunami, menggenangi daerah luas tanah. Seperti gelombang badai terendam Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Kebanyakan tsunami dihasilkan oleh gempa bumi bawah laut Tsunami dapat dihasilkan ketika batas lempeng konvergen atau merusak tiba-tiba bergerak dan secara vertikal menggantikan air di atasnya. Sangat tidak mungkin bahwa mereka dapat terbentuk di divergen (konstruktif) atau batas lempeng konservatif. Hal ini karena batas konstruktif atau konservatif umumnya tidak mengganggu perpindahan vertikal kolom air. gempa bumi zona subduksi terkait menghasilkan mayoritas tsunami.

BATUAN DAN JENISNYA

Batuan, Beku, Sedimen dan Metamorf

Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:

a. Kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.
b. Tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;
c. Struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
d. Proses pembentukan

Batu-batu secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dipecahkan kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:
a. Batuan sediment ( sediment rock)
b. Batuan Beku (Igneus Rock)
c. Batu Metamorf (Metamorfis Rock)

GeoTektonik

GeoTektonik

Minggu, 17 Oktober 2010

GEOLOGI DAN BAHAN GALIAN AJIBARANG & SEKITARNYA

Geologi
Secara regional wilayah penyelidikan terletak di dalam zona fisiografi Pegunungan Serayu Selatan bagian barat.. Jalur ini memanjang dari Majenang sampai Pegunungan Manoreh di daerah Kulon Progo (Van Bemmelen, 1949). Di samping merupakan daerah pegunungan, daerah ini juga merupakan bagian dari cekungan Banyumas yaitu berupa cekungan belakang busur (back arc basin) Tersier sebagai akibat interaksi antara lempeng Samudra Hindia yang menunjam ke arah utara di bawah lempeng Asia.
Berdasarkan fisiografi tektonik (Suyanto dan Y.R. Sumantri, 1977), bagian baratdaya daerah ini termasuk kedalam depresi dan tinggian Majenang, serta rendahan Wangon. Daerah kegiatan termasuk ke dalam fisiografi Pegunungan Selatan Pulau Jawa dengan topografi terdiri dari perbukitan bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 80 m hingga 550 m dan daerah pedataran.
Batuan penyusun daerah kegiatan terdiri dari bawah ke atas adalah batuan Formasi Pemali yang terdiri dari batulempung dan napal berumur Eosen, kemudian diatasnya diendapkan Formasi Rambatan yang terdiri dari batugamping dan konglomerat dengan sisipan napal – serpih berumur Oligosen; Formasi Halang yang terdiri dari batupasir tufaan, konglomerat, batulempung dan napal; Anggota Formasi Halang yang terdiri dari endapan turbidit berseling dengan breksi gunungapi bersusunan andesit dan batugamping berumur Miosen Tengah; Formasi Kumbang terdiri dari breksi gunungapi, lava, tuf, batupasir tufaan berumur Miosen Atas; Formasi Tapak yang terdiri dari batupasir – batugamping dan breksi gunungapi berumur Pliosen dan endapan alluvium. (Gambar 2)
Stratigrafi daerah Gumelar dan sekitarnya yang merupakan bagian dari cekungan Banyumas umumnya terdiri dari batuan sedimen yang termasuk kedalam Formasi Halang (batupasir andesit, konglomerat tufaan dan napal yang mengandung sisipan-sisipan batupasir andesit) berumur Miosen Atas, ditutupi oleh anggota batugamping Formasi Tapak berupa lensa-lensa yang berlapis hingga masif, dan Formasi Tapak (batupasir berbutir kasar dan konglomerat, dibeberapa tempat terdapat breksi, di bagian atas terdiri dari batupasir gampingan dan napal).
Disamping batuan-batuan tersebut di atas di daerah penyelidikan juga diendapkan batuan hasil gunungapi tak teruraikan (breksi, lava, lapili dan tufa dari G. Slamet), aluvium gunungapi (bongkah-bongkah andesit sampai basal) dan aluvium (lempung, lanau, pasir dan kerikil). Sedangkan batuan terobosan diorit terletak disebelah selatan Ajibarang berdekatan dengan aliran Kali Tajum.
Struktur geologi yang berkembang di daerah ini umumnya berupa sesar naik, sesar normal dan sesar geser dengan arah umum baratlaut - tenggara sampai timurlaut – baratdaya dan perlipatan berupa sinklin-antiklin dengan arah relatif barat-timur.
Mineralisasi terjadi pada batuan breksi gunugapi, berupa urat-urat pirit halus yang mengisi rekahan.

Mineralisasi
Proses mineralisasi di daerah sekitar Karang Alang terjadi akibat orogenesa Plio-Pleistosen yang menyebabkan formasi-formasi batuan di cekungan Banyumas terlipat, tersesarkan, dan terintrusi sehingga membentuk pola struktur geologi yang rumit.
Pola penyebaran intrusi dan pengaruh larutan sisa magma (hidrotermal) yang membawa sulfida-sulfida logam (pirit, kalkopirit, galena, arsenopirit, dll) dan mineral gangue (kuarsa, barit, topas, gipsum, sinabar, dll) yang diendapkan sebagai pengisian pada zona lemah atau penggantian (replacement) pada batuan samping (host rock) yang bertekanan lebih rendah. Penyebaran tempat-tempat bertekanan rendah atau koridor (channel way) yang berupa "fissure veins", "shear zone", "stock work", intrusi breksi atau pengisian pori-pori batuan tersebut, sangat dipengaruhi pola struktur yang dihasilkan oleh orogenesa Plio-Pleistosen tersebut.
Manifestasi lapangan dari mineralisasi hidrotermal oleh daerah alterasi argilik atau propilik yang memberikan ciri fisik khas dan sangat berbeda dengan batuan yang tidak teralterasi.
Di sekitar Ajibarang terdapat intrusi (dike) andesit kuarsa porfir memotong Formasi Halang di Desa Tameng. Umur intrusi tersebut diperkirakan 8,7 Ma atau Miosen Atas (Bellin et al, 1989). Di daerah penelitian, kegiatan magmatik post Formasi Halang dicerminkan juga oleh penyebaran vein dan alterasi hidrotermal terdapat di Desa Karang Alang, Gancang, Lumbir dan Karangpucung.
Gejala alterasi juga terdapat Di Karang Alang sebagai breksi hidrotermal pada Formasi Halang sehingga struktur (perlapisan) aslinya hilang atau sangat terganggu. Daerah breksi hidrotermal ini memberikan alterasi argilik (kaolin atau monmorilonit) yang banyak mengandung pirit.
Di daerah sekitar kampung Cihonje dan S. Larangan terdapat mineralisasi berupa urat kuarsa-karbonat disertai butiran-butiran halus logam sulfida (pirit, galena, chalkopirit dll.) tersebar yang terjadi pada satuan batupasir (Formasi Halang), ketebalan urat kuarsa berkisar antara 1-1,5 m dengan arah jurus/kemiringan N70°E/30°-40°.
Mineralisasi berupa urat-urat kuarsa yang mengandung logam sulfida di Karang Alang juga ditemukan , diduga mineralisasi ini mengikuti bidang patahan yang telah mengalami ubahan argilik. Urat kuarsa dilokasi ini umumnya berupa lensa-lensa mengandung pirit tersebar yang sebagian telah mengalami oksidasi, tebal urat antara 20-25 cm dengan arah jurus/kemiringan N95°E/50°.
Indikasi adanya mineralisasi di daerah lainnya yaitu disekitar S. Larangan pada tebing jalan, (Foto 1) dan ditemukan float berupa bongkahan urat kalsit mengandung mineralisasi galena, chalkopirit dan pirit yang mengelompok membentuk spots. Selain itu ditemukan pula urat-urat kuarsa berupa float di S. Penaruban mengandung pirit yang tersebar

2.2. Bahan Galian
Bahan galian utama yang terdapat di wilayah ini terdiri dari:

* Emas, pendulangan emas sejak terjadinya krisis ekonomi hingga saat ini merupakan mata pencaharian sebagian masyarakat di sekitar aliran S. Larangan dan Kali Arus. Masyarakat dalam mencari emas ini melakukan dengan cara penggalian pada endapan aluvial tua yang kemudian dilakukan pendulangan. Di Desa Gancang (K. Arus), masyarakat setempat mengambil pasir yang mengandung emas dilakukan dengan cara pembuatan sumur hingga kedalaman 4 -5 m dan diteruskan dengan pembuatan terowongan-terowongan, dibantu dengan pompa air untuk mengeluarkan genangan air didalamnya. (Foto 2)
* Bahan galian batugamping, yang keterdapatannya dapat dijumpai hampir disepanjang jalan dari Ajibarang menuju ke arah kota kecamatan Gumelar, saat ini sudah banyak diusahakan penambangannya. Batugamping hasil penggalian kemudian diangkut dengan menggunakan truk kemudian dilakukan pembakaran pada tungku pembakaran, selanjutnya setelah disiram dengan air dilakukan penggilingan menjadi serbuk-serbuk halus dan dimasukkan kedalam karung untuk dipasarkan.
* Bahan galian tanah liat/lempung, keterdapatannya terutama pada daerah alterasi argilik. Bahan galian ini terdapat di Desa Cihonje dan dipasarkan kedaerah-daerah sentra pembuatan gerabah/keramik. Selain untuk bahan pembuatan keramik, tanah liat dibagian permukaan oleh sebagian masyarakat dibuat semen merah dengan cara dibakar yang kemudian dilakukan penggilingan yang hasilnya berupa serbuk halus berwarna merah.
* Pasir dan kerikil, terdapat di sepanjang alur S. Tajum dan anak-anak sungai disekitarnya, penambangannya dilakukan secara tradisionil dan digunakan sebagai bahan bangunan.
* Bongkah-bongkah andesit/basal, yang tersebar disepanjang aliran-aliran sungai. Bongkahan-bongkahan tersebut dihancurkan dengan menggunakan mesin dijadikan batu split, digunakan sebagai bahan bangunan dan pondasi jalan. Bahan galian granodiorit/diorit yang terletak di desa Baseh, kecamatan Kedung Banteng. Dilokasi ini sudah terdapat pabrik yang dilengkapi dengan mesin pemotong batuan dan alat poles, dimana batuan granodiorit/diorit yang telah dipotong dengan ukuran-ukuran tertentu dipasarkan untuk dijadikan lantai atau ornamen bangunan.
Evaluasi Sumber Daya dan Cadangan Bahan Galian Untuk Pertambangan Skala Kecil di Banyumas

Kamis, 07 Oktober 2010

Geologi Lapangan

Bagi seorang ahli geologi, "lapangan" berarti tempat ketika keadaan batuan atau tanah dapat diamati, dan "geologi lapangan" (field geology) merupakan cara-cara yang digunakan untuk mempelajari clan menafsirkan struktur dan -sifat batuan yang ada pada suatu singkaparv. Kajian lapangan merupakan dasar yang utama untuk memperoleh pengetahuan geologi. Ini dapat dilakukan mulai dengan cara sederhana, misalnya dengan mengunjungi suatu singkaparv atau tempat-tempat pengupasan batuan (quarry), membuat catatan-catatan clan sketsa tentang hubungan batuannya clan mengumpulkan contoh batuan, sampai kepada cara yang memerlukan teknik yang lebih tinggi clan waktu yang cukup lama, misalnya dengan melakukan pemetaan geologi kemudian melengkapinya dengan analisis laboratorium.
Pada hakekatnya, kajian lapangan didasarkan pada tiga jenis informasi :
Yang pertama clan sangat fundamental adalah fakta sebenarnya, yang didapatkan secara langsung dari pengamatan (observasi) clan pengukuran. Pemerian (deskripsi) tentang tekstur batuan, pengukuran kedudukan lapisan, hubungan antara dua tubuh batuan, merupakan contoh dari hash pengamatan langsung di lapangan. Ini merupakan data yang objektif, clan yang akan membangun informasi utama, misalnya pada peta geologi.
Hal kedua merupakan informasi yang sifatnya adalah penafsiran (interpretatif. Sebagai contoh, "struktur sedimen" atau "kumpulan dari beberapa batuan", akan menjadikan suatu pemikiran tentang lingkungan pembentukannya atau kejadiannya. Seorang ahli geologi dituntut untuk mampu melihat kondisi lingkungan pada masa lalu, dengan bantuan pengertian-pengertian tersebut. Penafsiran akan tergantung pada teori clan hipotesa geologi yang ada, clan tentu saja juga akan tergantung kepada penglihatan clan pengalaman seseorang, clan kemungkinan dapat terjadi suatu kesalahan. Meskipun demikian, penafsiran merupakan dasar yang sangaberharga bagi pengkajian lapangan.
Jenis informasi yang ketiga mengandung pengertian tentang hubungan umur atau waktu kejadian. Hubungan ini sebagian dapat bersifat objektif dan sebagian interpretatif, dan merupakan jenis yang khas karena membahas tentang geologi sebagai suatu urutan kejadian. Di dalam geologi, setiap satuan batuan mencerminkan sejarah pembentukannya. Sebagai contoh, aliran lava mencerminkan suatu peristiwa erupsi dari gunung api yang spesifik. Aliran lava ini dapat digunakan untuk membahas tentang lokasi dan sejarah letusan gunung api dan akan dapat menjelaskan tentang perkembangan tektonik dari bagian dari bumi tersebut. Hubungan umur sebagian dapat ditentukan dengan hubungan struktur potong memotong atau tumpang tindih (superimposed). Urutan stratigrafi juga mempunyai arti sebagai urutan peristiwa geologi. Penentuan umur, baik relatif atau mutlak adalah suatu usaha yang sangat berharga untuk membahas urutan kejadian.
Kajian lapangan, di samping merupakan kegiatan teknis, juga mengandung pengertian yang dalam. Fakta dari data lapangan, yang merupakan inti dari pengetahuan geologi, akan mendorong seorang ahli geologi untuk menemukan hubungan¬hubungan geologi yang baru. Penafsiran di lapangan, yang didasarkan pada teori-teori atau hipotesis, walaupun tidak selalu benar, akan dapat mengembangkan kajian-kajian dalam banyak hal. Penentuan hubungan umur merupakan dasar untuk membahas fakta-fakta dan penafsiran ke dalam sejarah kejadian yang sebenarnya.


Copyright © 2006 Geological Engineering - Institute Technology of Bandung

Rabu, 08 September 2010


http://apdnsemarang.files.wordpress.com/2010/08/peta-mudik-2010-jawa-bali1.jpg

Rabu, 01 September 2010

Eco driving

Eco driving :
Adalah sebuah cara mengemudi yang dapat menghemat konsumsi BBM, pengurangan emisi gas buang, polusi suara dan pengurangan resiko kecelakaan di jalan raya.
Dengan Eco driving pengemudi yang dapat memaksimalkan fitur technology yang tersedia pada , kendaraanya halus, nyaman dan dapat menghemat konsumsi BBM s/d. 5-10%

KUNCI ECO DRIVING? / GOLDEN RULES ECO DRIVING

Pada saat ini technology kendaraan semakin canggih, adanya beberapa fitur hitech yang salah satu tujuannya adalah peningkatan pada faktor; keamanan, kemampuan, kenyamanan menuju eco driving. Masalahnya tidak banyak orang tahu dan mengerti bagaimana menutilisasi fitur fitur tsb secara tepat dengan cara menyesuaikan cara mengemudinya.

Ecodriving sangat mudah mempelajarinnya akan tetapi sangat sulit untuk melakukanya, mengapa? Ini masalah perilaku, ketika anda memilikinya maka elemen-elemen dibawah ini akan tercapai dengan mudah;

1. Penghematan konsumsi BBM,
2. Pengurangan emisi gas buang
3. Pengurangan polusi suara
4. Menambah umur pakai part
5. Pengurangan potensi resiko kecelakaan dengan perilaku tekhnik mengemudi resiko rendah


5 KUNCI UTAMA ECODRIVING PADA PERJALANAN

1. MEMINDAHKAN GIGI TRANSMISI SESEGERA MUNGKIN
2. MENGGUNAKAN KECEPATAN CONSTANT
3. GIGI TINGGI DAN RPM RENDAH
4. ANTISIPASI ARUS LALU LINTAS
5. LAKUKAN PERLAMBATAN DG HALUS

1. - MEMINDAHKAN GIGI TRANSMISI SESEGERA MUNGKIN
Pindahkan gigi sesegera mungkin! Pindahkan gigi sebelum jarum RPM mencapai angka 2500 untuk kendaraan berbahan Bensin dan LPG, RPM 2000 pada kendaraan dieseL.
Umur komponen – komponen kendaraan pada bagian yang menghasilkan tenaga akan mengalami penurunan akibat friksi internal. Penurunan umur semakin bertambah seiring kenaikan kecepatan putaran mesin. Dengan menggunakan putaran mesin yang rendah penurunan umur ini akan menjadi terbatas dan impactnya adalah konsumsi bahan bakarpun akan berkurang. Beban kerja yang berat pada mesin untuk menghasilkan tenaga akan menjadi pemborosan ketika seorang pengemudi tidak dapat menyesuaikannya dengan penggunaan gigi transmisi yang tepat, tenaga yang besar tidak menjadi maksimal ketika tersalurkan kepada roda-roda penggerak (drive wheels), seharusnya putaran mesin yang dihasilkan tidak terlalu banyak terhambat oleh gigi transmisi bersambung mulus ke roda-roda.

2.- MENGGUNAKAN KECEPATAN CONSTANT
Jaga agar selalu berada pada kecepatan konstan dengan cara menggunakan gigi transmisi tinggi. Ketika berakselerasi energi dari BBM/LPG akan menggerakan kendaraan, ini akan terbuang ketika kita melakukan pengereman. Penomena ini akan terasa setelah anda melakukan pengereman tajam, piringan rem akan menjadi panas akibat transformasi perubahan energi putar menjadi energi panas, makanya perlakukan akselerasi – akselerasi dan pengereman dampaknya kepada konsumsi BBM yang konsumtif/boros.
Analogi nya begini kendaraan rata-rata akan memerlukan 5PK pada kecepatan konstan di 50Km/jam, lebih kurang 25PK pada kecepatan 120Km/jam (tenaga yang diperlukan semakin meningkat seiring dengan kecepatan kendaraan). Sisa tenaga yang ada pada mesin akan terpakai untuk akselerasi – akselerasi yang dilakukan si pengemudi. Oleh karena itu menjaga agar kecepatan tetap konstan akan membuat pemakaian tenaga dan BB menjadi terbatas.

3.- GIGI TINGGI DAN RPM RENDAH
Opini yang berpendapat pedal gas berhubungan dengan konsumsi BB tidak keseluruhannya benar pada mesin-mesin bensin. Pedal akselerator hanya mengopersikan katup throttle/kupu-kupu yang mempengaruhi kwantitas udara. Pada dasarnya hanya mengakibatkan momen putar pada mesin, jumlah pemakaian BB dipengaruhi dari beban kerja mesin itu sendiri, semakin kecil reduksi dari moment tenaga yang dihasilkan oleh mesin semakin kecil pemakaian BB.

4.- ANTISIPASI ARUS LALU LINTAS
Melihatlah sejauh mata memandang (Lihat – Mengerti sesuatu didepan), Antisipasi – Mengerti situasi sekeliling kendaraan anda. Dengan tekhnik mengemudi Crash Free Driving system modul 3 (Tekhnik Mengemudi Resiko Rendah) milik JDDC seorang pengemudi akan mudah mengantisipasi arus lalulintas disekelilingnya. Untuk untuk mendapatkan kecepatan konstan sangatlah penting untuk mengantisipasi situasi traffic di sekeliling dengan demikian pengemudi dapat mengurangi pengereman-pengereman dan akselerasi yang tidak perlu. Banyak situasi dapat diketahui (dilihat dan dimengerti) dari jauh sebelumnya dan memberikan kesempatan kepada si pengemudi untuk merencanakan tindakan apa yang harus dilakukannya, dengan demikian akselerasi dan pengereman yang tidak perlu dapat dengan mudah dihindarkan (lihat poin 2)

5.-LAKUKAN PERLAMBATAN DG HALUS
Saat melakukan perlambatan, lakukan lah dengan halus dan bertahap dengan gigi transmisi tetap masuk (tidak dengan netral).
Mobil-mobil yang dibuat diatas tahun 2000 umumnya dilengkapi dengan sistim injeksi elektronik yang memiliki fuel cut off , kemampuan memutuskan supply BB keruang mesin saat melakukan perlambatan mesin (Engine Brake). Keuntungannya, seorang pengemudi dapat mengangkat pedal gas setiap saat perlambatan tanpa terlalu banyak dibantu dengan pengreman pada roda-roda.
Pada kendaraan yang menggunakan karburator tanpa eletronik fuel cut off, akan sama konsumsinya saat engine braking dan saat mesin idling atau ketika deselerasi menggunakan gigi dan tidak menggunakan gigi (netral), akan tetapi mengangkat pedal gal secara halus dan menghindari pengereman tajam juga membuat kendaraan menjadi lebih ekonomis.

MENGEMUDI DILINTASAN BERBUKIT
Mengemudi area perbukitan sangatlah penting melakukan manajemen kecepatan. Usahakan pergerakan kendaraan dengan menggunakan tenaga yang kecil. Ini dapat dimungkinkan jika putaran RPM dicapai dengan rendah, pertahankan agar kendaraan bergulir sedemikian rupa tanpa menggunakan RPM tinggi dan gigi rendah. RPM tinggi pada permukaan licin (off road) sering membuat traksi pada roda penggerak terlepas yang akhirnya kendaraan tidak mencapai permukaan yang lebih tinggi. Sering prinsip menggunakan RPM tinggi dan rendah menjadi suatu perdebatan, yang paling tepat coba lakukan. Pabrikan kendaraan membuat kendaraan dapat bergerak konstan dengan muatan penuh pada RPM 1,000.

MATIKAN MESIN SAAT BERHENTI SESAAT
Matikan mesin jika memungkinkan, semisal saat berhenti menunggu palang pintu di lintasan KA, di traffic light atau menunggu seseorang. Ketika mencoba menghidupkan jangan tekan pedal gas.

MENIKUNG
Menikung dengan ecodriving dapat dicapai melalui beberapa faktor; Kecepatan – Arah Lintasan – Latihan. Pandangan jauh kedepan lakukan perlambatan sehalus mungkin, jika aman tanpa menggunakan pedal rem gunakan TITO (melebar-mengecil-melebar) dengan demikian faktor reduksi rotasi roda kecil. Secara umum ini dapat dikatakan pengemudi harus dapat mengantisipasi kondisi area tikungan tsb. dengan pasti dan aman. Cara mengemudi dengan kecepatan tinggi, mengerem tajam dan meningkung tajam selanjutnya berakselarasi dengan cepat (gaya racing) tidak saja akan meningkatkan pemakaian BB tetapi juga memperpendek umur komponen kendaraan; Ban dan beban kerja pada axle salah-salah mobil bisa terbalik?


FAKTOR AERODINAMIK
Proses manufaktur sebuah mobil salah satunya adalah test aerodinamik yang dilakukan melalui sebuah terowongan angin, semakin kecil hambatan angin yg diperoleh oleh sebuah mobil salah satunya akan mempengaruhi konsumsi BB kendaraan tsb. Pemakaian ban dengan permukaan lebar – penempatan rak diatas kendaraan/atau membawa barang diluar kendaraan – membuka kaca pintu pada saat kecepatan tinggi akan mempengaruhi konsumsi BB.

TEKANAN ANGIN BAN
Periksa tekanan angin setidaknya 2 minggu sekali. Pastikan ukuran angin ban sesuai sebagaiman rekomendasi pabrik ban tsb. Pada prinpsipnya hambatan friksi permukaan ban dan permukaan jalan tidak terlalu besar, tekanan angin yang kurang 25% dari ukuran normal akan meningkatkan traksi roda sekitar 10% dan peningkatan konsumsi BB sebesar 2%. Tekanan angin yang berlebih akan membuat efek negatif; Traksi roda akan berkurang pada kecepatan tinggi – jarak pengereman semakin panjang – durability komponen kaki – kaki kendaraan akan menjadi lebih singkat. Pemeriksaan tekanan angin harus dilakukan dalam keadaan ban dingin atau dapat dilakukan paling jauh kurang dari 3 km jarak tempuh.

PEMELIHARAAN KENDARAAN
Periksalah kendaraan anda secara berkala, filter olie & BB harus diganti sesuai buku manual masing-masing kendraan, air accu tidak dalam kondisi kurang. Mesin yang tepat waktu di tune up memberikan emisi gas buang. Accu yang lemah akan membuat anda harus berulang dalam melakukan starter. Kondisi ini selain mengkonsumsi BB juga meningkatkan emisi gas buang.

Utamakankan Selamat dan Hati hati Dijalan

sumber : http://www.jddc-online.com/?m=201006

Senin, 30 Agustus 2010

Rabu, 25 Agustus 2010

BERJILBAB TAPI TELANJANG

Memakai Jilbab Berpakaian Ketat
Diantara kriteria-kriteria pakaian Islami (pakaian taqwa) bagi muslimah adalah:

1. Menutupi seluruh badan, selain yang dikecualikan.

(Periksa terjemah Al Qur'an surat Al Ahzab: 59 dan AN Nur: 31).
Maka semua anggota tubuh bagi muslimah adalah aurot dan wajib ditutupi, kecuali wajah dan kedua telapak tangan karena tidak termasuk aurot, akan tetapi memakai kaos tangan dan cadar adalah lebih baik karena hukumnya sunah afdholiyah (yang utama).

2. Kainnya harus tebal tidak tipis (transparan)

Karena dikatakan menutup aurat itu tidak bisa terjadi kecuali dengan kain yang tebal. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits, "Pada akhir umatku nanti akan ada wnaita-wanita yang berpakaian namun hakekatnya telanjang, di ataskepala mereka seperti terdapat punuk onta, kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum wanita yang terkutuk" (HR Thabarani, Hadits Shohih).

Dan dalam riwayat lain ditambahkan:
"Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan memperoleh baunya padahal bau surga itu dapat dicium dari perjalanan yang amat jauh" (HR Muslim).

Maksudnya seorang perempuan yang memakai pakaian dengan kain yang tipis dan masih kelihatan auratnya (transparan). Karena kainnya tipis maka pada hakekatnya dia itu berpakaian tapi telanjang, yang mendapatancaman hadits tersebut.

3. Harus longgar, tidak ketat sehingga tidak menggambarkan sesuatu dari tubuhnya.

Karena kalau pakaiannya ketat meskipun tebal, maka pakaian tersebut masih memebrikan gambaran bentuk atau lekuk tubuh. Dengan demikian, hendaklah kaum wanita memakai pakaian yang tebal dan longgar dan tidak ketat.

4. Tidak diberi wewangian dan parfum.

Hal ini berdasarkan hadits shohih dari Abu Musa Al Asy'ari berkata, Rasulullah bersabda:
"Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu dia melewati kaum lelaki agar mereka mendapatkan baunya, maka dia adalah pezina". (HR NAsai, Tirmidzi Abu Dawud, Ahmad dll)

Karena hal itu akan mengundang fitnah dan menjadi sarana seseorang untuk menzinainya (membangkitkan nafsu birahinya) dan juga dalam hadits Abu Hurairoh, Rasulullah bersabda:
"Jika seorang perempuan keluar menuju masjid sedangkan dia memakai wewangian yang tercium baunya, maka Allah tidak akan menerima sholatnya, sehingga dia pulang ke rumahnya kemudian mandi (terus sholat)." (HR Al Baihaqi, Ibnu Khuzaimah dalam shohihnya dan dishahihkan Syaikh Albani).

5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki

Karena Rasulullah melaknat lelaki yang memakai pakaian perempuan dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, al Hakim dan Ahmad dan haditsnya shohih).

6. Tidak menyerupai pakaian perempuan kafir

Karena hal tersebut akan menyeret pelakunya untuk meniru mode-model dan mode orang kafir dalam berpakaian juga dalam akhlaqnya. Dan juga merupakan bentuk sumbangan kepada mereka karena dia telah melestarikan dan menyebarkan budaya mereka dan kekafirannya.

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan kaum tersebut". (HR Ahmad sanadnya hasan). Dan juga hadits Rasulullah yang lain, "Barangsiapa yang memakai pakaian orang-orang kafir (pendeta, rahib dsb) atau menyerupai mereka maka dia bukan termasuk golonganku". (HRThabrani, hadits ini dhoif tetapi tidak mengapa kalau sebagai syahid/penguat).

Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang melarang utuk tasyabuh (menyerupai orang-orang kafir) baik dalam berpakaian, berhias, ibadah dll).

7. Bukan pakaian untuk mencari popularitas (ketenaran) yaitu pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk meraih ketenaran ditengah masyarakat yang biasanya dipakai untuk berbangga-bangga dengan sikap angkuh dan sombong.

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mengenakan pakaian untuk mencari ketenaran di dunia, maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan di hari kiamat kemudian membakarnya dengan api neraka" (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dengan sanad yang hasan).

Juga bukan merupakan pakaian perhiasan yaitu pakaian (perhiasan) yang biasanya dipakai kaum hawa untuk menarik perhatian kaum lelaki. Dan karena ini pula kaum wanita banyak masuk ke dalam neraka (karena mereka kalau keluar rumah dengan bertabarruj) dan tabarruj adalah perempuan yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya yang seharusnya ditutupinya. Karena hal tersebut akan membangkitkan nafsu/syahwat kaum lelaki.

Rabu, 18 Agustus 2010

save as pdf and xps


yang mau simpen file office ke dalam file pdf bisa klik
download file

Senin, 16 Agustus 2010

Geologi Dasar

Minyak Bumi Dan Petrokimia
Minyak bumi mengandung berbagai hidrokarbon yang alkana, baik rantai lurus atau bercabang, senyawa aromatik benzena, dan turunannya. Komponen terbesar dalam minyak bumi yaitu alkana dan sikloalkana. Asal minyak bumi dan gas alam diduga dari sisa hewan dan tumbuhan laut yang tertimbun berjuta-juta tahun lamanya di dasar laut pada batuan berpori-pori yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etena,propane,butane,dan gas lain. Komponen utamanya adalah metana. Gas yang lain, misalnya CO2, H2S, dan sebagainya. Minyak bumi adalah suatu campuran yang sebagian besar adalah hidrokarbon.
Minyak bumi diperoleh dengan cara pengeboran di darat atau di lepas pantai. Minyak bumi yang baru dibor belum dapat dipergunakan karena masih mengandung berbagai zat.Untuk menghilangkan senyawa yang bukan hidrokarbon dilakukan distilasi.
Minyak Bumi dan Petrokimia
Tofan Fauzi Sulistiono

Buat Lencana Anda

Minggu, 15 Agustus 2010

Jenis dan karakteristik dari gletser


Geomorfologi Gletser

Pendahuluan

Gletser saat ini, kecuali di lintang tinggi dan pada ketinggian tinggi, adalah kurang penting pengaruhnya pada zaman sekarang dalam membentuk bentuk tanah, tetapi gletser yang ada selama Pleistosen meninggalkan jejak pada banyak jutaan mil persegi pada permukaan bumi. Beberapa 4,000,000 mil persegi di Amerika Utara, 2.000.000 mil persegi di Eropa dan mungkin 1.500.000 mil persegi di Siberia adalah glaciated. Selain itu, banyak daerah rendah tertutup oleh tudung es ( ice caps) lokal. Ribuan lembah gletser ada di pegunungan di mana sekarang ada tidak baik gletser atau hanya sebagian kecil.

Beberapa pemandangan gunung terbaik kami adalah merupakan produk dari proses geomorphic glasial tingkat besar, seperti bentuk lahan dataran rendah banyak yang menarik. Glasiasi memiliki pengaruh yang signifikan terutama di bagian padat penduduk di timur-tengah Amerika Utara dan utara-barat Eropa. Selain itu, seperti yang diungkapkankan dalam Bab 2, pengaruh zaman es Pleistosen jauh melebihi efek langsung glasial erosi dan deposisi.

Pemikiran kita tentang Pleistosen Glasiasi telah berubah sangat sejak zaman Venetz, Charpentier, dan Agassiz (lihat p.8). Setelah bertahun-tahun berbeda pendapat, tampaknya ada kesepakatan bahwa zaman Pleistosen terdiri dari empat zaman es glasial besar yang dipisahkan oleh usia interglacial, mungkin jauh lebih lama dari pada Glacial. Glasiasi terakhir, atau mungkin lebih tepatnya terbaru, jika kita tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kita hidup di waktu interglacial, telah meninggalkan jejak yang paling jelas atas topografi kita, tetapi efek dari Glasiasi sebelumnya masih terlihat di banyak tempat.

Geologi Dasar

Laporan Geologi Dasar
PENDAHULUAN
Batuan adalah benda alam yang menjadi penyususun utama bumi. Bumi memiliki lapisan-lapisan penyusun bumi tersebut. Ada tiga lapisan pembentuk bumi, yaitu:
Komposisi
Sifat Fisik
Fasa dan rock strength
Inti Bumi (Ni Fe)
δ = 14.5 ~ 9.5 gr/cc
Selubung (batuan)
δ = 5.7 ~ 3.3 gr/cc
Kerak Bumi (batuan)
δ = 2.7 gr/cc
Inti dalam
Inti luar
Mesosfir
Astenosfir,
Litosfir
Bumi juga memiliki sifat fisik. Sifat-sifat fisik bumi yaitu :
• Kemagnetan (kutub Utara / Selatan)
• Isostasi – keseimbangan permukaan
• Gradien Geotermal – gradien panas bumi
• Gravitasi – gaya berat
• Dinamis – selalu bergerak / berubah
Kebanyakan batuan merupkan campuran dari mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batuan terutama, tersusun oleh satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahkan bahan organik serta bahan-bahan vulkanik.
Mineral-mineral pembentuk batuan tersebut memiliki ciri khas tertentu. Mineral merupakan bahan anorganik yang terbentuk dibumi secara alamiah, padat, serta memiliki komposisi unsur kimia tertentu dan struktur serta tekstur tertentu. Mineral dan mineraloid memiliki perbedaan. Mineraloid merupakan Senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat serta mempunyai komposisi kimia tetapi tidak mempunyai struktur dalam tertentu atau amorf (obsidian, opal)..

Sabtu, 14 Agustus 2010

Sumber Daya Dan Cadangan Bahan Galian

http://www.scribd.com/doc/35889270/Sumber-Daya-Dan-Cadangan-Bahan-Galian-Untuk-an-Skala-Kecil-Di-Banyumas?secret_password=1hw7nf8tugl4ai2kqxu6

Mozilla Applicatiions

skin mozilla

Mencuri Pulsa Temen

Cara Mencuri Pulsa Kawan


Cara Nge Hack / Membajak / Mencuri Pulsa Teman Kita Tanpa Sepengetahuannya …..

Yang Harus Di Ingat , Postingan ini Bukan Berarti Untuk Mengajarkan Kalian Yang Tidak Benar , Akan Tetapi Postingan ini Hanya Diperuntukan Untuk Pengetahuan Dan Tentunya Untuk Pembelajaran Semata. Postingan ini diambil dari forum hackcenter ….

Kalian Ikuti Cara Di Bawah ini :


1. kamu masuk aplikasi mig33 ( http://wap.mig33.com/join.php ) Tanpa Tanda Kurung , ( Gunakan Browse Mobile Anda ) Jangan Lewat PC Atau Warnet ( Notebook ) Anda,. Tanpa Tanda Kurung ,

2. Setelah Itu , Langsung Aja regristrasi ( Daftar ), kamu isi username, password, dan no hp (no. Korban yg akan kamu sedot pulsanya),

3. lalu submit, setelah itu kamu login dan pilih remind me later,

4. lalu kamu plih invite friend no tujuan kamu isi “TP(spasi)no.kamu(spasi)jumlah pulsa”( Tanpa Tanda Kutip ) , Yang Ingin Kamu Curi Dari Si Korban ,

( Yang Mesti Di Ingat , Misalkan Kamu Ingin Mencuri Pulsa Si Korban Sebanyak 50.000 , Akan Tetapi Pulsa Si Korban Hanya 20.000 , Maka Akan Terjadi Erorr ,Itu Di Karenakan Pulsa Si Korban Tidak Mencukupi Untuk Kamu Curi )

Contoh 1 :

Sebut Aja Kamu Dengan Nama Si ” A ” ( Si Pelaku Pencurian )

Dan Sebut Aja Si Korban Yang Ingin Kamu Curi Pulsa’a , Si ” B “

SI “A” —- > TP 08565555555 50000

Keterangan : Brati Si A Mencuri Pulsa Dari No Hp 08565555555 Sebanyak Rp.50.000

Si “B” —– > Sementara Si ” B ” Pulsa’a Hanya Rp. 20.000

Apabila Kaya Seperti Di Atas , Kemungkinan Akan Terjadi Erorr ,Karena Pulsa Si ” B ” Hanya Rp.20.000 Sedangkan Si ” A ” Mencuri Rp.50.000 Dari Si “B” Yang Terjadi Adalah Pulsa Si B Tidak Mencukupi Target Yang Di Minta Oleh Si “A” , Maka Terjadilah Erorr …. Tapiiii … Apabila DewiFortuna Di Pihak Anda Maka Cara Seperti ini pun Berhasil …. Maka Pulsa SI “B” Yang Rp.20.000 Tidak Tersisa Sepeserpun Untuk Si “B”.

Nah … Untuk Melakukan Yang Benar Dan Tidak Terjadi Erorr,,,, Gw Punya Tips …

Ikuti Tips Di Bawah Ini :

1. Lo Mesti Tau Betul Orang Yang Ingin Lo Curi Pulsa’a ( Untuk Percobaan ) Lo Curi Pulsa Ade Lo Atau Kaka Lo Sndri

2. Lo Mesti Pulsa Dari Ade Atau Kaka Lo Yang Ingin Di Curi

3. Ini Di Karena Agar Lo Tau Betul Dan Yang Diperlukan Dalam Teknik Ini adalah Mengira-Ngira Isi Pulsa Si “B”. Jangan Sampai Melebihi Dari Target Yang Lo Minta Ke Si “B”

Misalkan : Misal Si B Mempunyai Pulsa Rp. 30.000 , Maka Yang Harus Lo Lakuin Adalah , Jangan Melebihi Pada Saat Mencuri Pulsa Si B , Cara Seperti ini Kemungkinan 99,9% Sukses , Di Bandingkan Cara Sebelumnya ,

Contoh Yang Benar :

TP 085555555 29500 ( Maka Yang Akan Terjadi Adalah Pulsa Si “B” Hanya Kamu Sisain Rp.500 Perakkkk ….. )

Keterangan :

TP —– > Perintah Tranfer Pulsa Untuk Operator M3 , Untuk kartu lain sesuaikan kode transfernya.

085555555 —– > Nomer Hp Si Korban Yang Ingin Kamu Curi

29500 ——– > Jumlah Pulsa Yang Ingin Kamu Curi

Tips Mencuri Pulsa

Jangan Di Gunakan Untuk Hal-Hal Yang Tidak Benar Ya

Jumat, 13 Agustus 2010

Potensi Geologi yang ada di wilayah banyumas

Sumber Daya dan Cadangan Bahan Galian Untuk Pertambangan Skala Kecil di Banyumas
Potensi Geologi yang ada di wilayah banyumas
Secara regional wilayah penyelidikan terletak di dalam zona fisiografi Pegunungan Serayu Selatan bagian barat.. Jalur ini memanjang dari Majenang sampai Pegunungan Manoreh di daerah Kulon Progo (Van Bemmelen, 1949). Di samping merupakan daerah pegunungan, daerah ini juga merupakan bagian dari cekungan Banyumas yaitu berupa cekungan belakang busur (back arc basin) Tersier sebagai akibat interaksi antara lempeng Samudra Hindia yang menunjam ke arah utara di bawah lempeng Asia. Berdasarkan fisiografi tektonik (Suyanto dan Y.R. Sumantri, 1977), bagian baratdaya daerah ini termasuk kedalam depresi dan tinggian Majenang, serta rendahan Wangon. Daerah kegiatan termasuk ke dalam fisiografi Pegunungan Selatan Pulau Jawa dengan topografi terdiri dari perbukitan bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 80 m hingga 550 m dan daerah pedataran. Batuan penyusun daerah kegiatan terdiri dari bawah ke atas adalah batuan Formasi Pemali yang terdiri dari batulempung dan napal berumur Eosen, kemudian diatasnya diendapkan Formasi Rambatan yang terdiri dari batugamping dan konglomerat dengan sisipan napal – serpih berumur Oligosen; Formasi Halang yang terdiri dari batupasir tufaan, konglomerat, batulempung dan napal; Anggota Formasi Halang yang terdiri dari endapan turbidit berseling dengan breksi gunungapi bersusunan andesit dan batugamping berumur Miosen Tengah; Formasi Kumbang terdiri dari breksi gunungapi, lava, tuf, batupasir tufaan berumur Miosen Atas; Formasi Tapak yang terdiri dari batupasir – batugamping dan breksi gunungapi berumur Pliosen dan endapan alluvium.
Stratigrafi daerah Gumelar dan sekitarnya yang merupakan bagian dari cekungan Banyumas umumnya terdiri dari batuan sedimen yang termasuk kedalam Formasi Halang (batupasir andesit, konglomerat tufaan dan napal yang mengandung sisipan-sisipan batupasir andesit) berumur Miosen Atas, ditutupi oleh anggota batugamping Formasi Tapak berupa lensa-lensa yang berlapis hingga masif, dan Formasi Tapak (batupasir berbutir kasar dan konglomerat, dibeberapa tempat terdapat breksi, di bagian atas terdiri dari batupasir gampingan dan napal). Disamping batuan-batuan tersebut di atas di daerah penyelidikan juga diendapkan batuan hasil gunungapi tak teruraikan (breksi, lava, lapili dan tufa dari G. Slamet), aluvium gunungapi (bongkah-bongkah andesit sampai basal) dan aluvium (lempung, lanau,
pasir dan kerikil). Sedangkan batuan terobosan diorit terletak disebelah selatan Ajibarang berdekatan dengan aliran Kali Tajum.
Struktur geologi yang berkembang di daerah ini umumnya berupa sesar naik, sesar normal dan sesar geser dengan arah umum baratlaut - tenggara sampai timurlaut – baratdaya dan perlipatan berupa sinklin-antiklin dengan arah relatif barat-timur. Mineralisasi terjadi pada batuan breksi gunugapi, berupa urat-urat pirit halus yang mengisi rekahan.
Mineralisasi
Proses mineralisasi di daerah sekitar Karang Alang terjadi akibat orogenesa Plio-Pleistosen yang menyebabkan formasi-formasi batuan di cekungan Banyumas terlipat, tersesarkan, dan terintrusi sehingga membentuk pola struktur geologi yang rumit. Pola penyebaran intrusi dan pengaruh larutan sisa magma (hidrotermal) yang membawa sulfida-sulfida logam (pirit, kalkopirit, galena, arsenopirit, dll) dan mineral gangue (kuarsa, barit, topas, gipsum, sinabar, dll) yang diendapkan sebagai pengisian pada zona lemah atau penggantian (replacement) pada batuan samping (host rock) yang bertekanan lebih rendah. Penyebaran tempat-tempat bertekanan rendah atau koridor (channel way) yang berupa "fissure veins", "shear zone", "stock work", intrusi breksi atau pengisian pori-pori batuan tersebut, sangat dipengaruhi pola struktur yang dihasilkan oleh orogenesa Plio-Pleistosen tersebut. Manifestasi lapangan dari mineralisasi hidrotermal oleh daerah alterasi argilik atau propilik yang memberikan ciri fisik khas dan sangat berbeda dengan batuan yang tidak teralterasi. Di sekitar Ajibarang terdapat intrusi (dike) andesit kuarsa porfir memotong Formasi Halang di Desa Tameng. Umur intrusi tersebut diperkirakan 8,7 Ma atau Miosen Atas (Bellin et al, 1989). Di daerah penelitian, kegiatan magmatik post Formasi Halang dicerminkan juga oleh penyebaran vein dan alterasi hidrotermal terdapat di Desa Karang Alang, Gancang, Lumbir dan Karangpucung.
Bahan galian utama yang terdapat di wilayah ini terdiri dari: Emas, pendulangan emas sejak terjadinya krisis ekonomi hingga saat ini merupakan mata pencaharian sebagian masyarakat di sekitar aliran S. Larangan dan Kali Arus. Masyarakat dalam mencari emas ini melakukan dengan cara penggalian pada endapan aluvial tua yang kemudian dilakukan pendulangan. Di Desa Gancang (K. Arus), masyarakat setempat mengambil pasir yang mengandung emas dilakukan dengan cara pembuatan sumur hingga kedalaman 4
-5 m dan diteruskan dengan pembuatan terowongan-terowongan, dibantu dengan pompa air untuk mengeluarkan genangan air didalamnya. Bahan galian batugamping, yang keterdapatannya dapat dijumpai hampir disepanjang jalan dari Ajibarang menuju ke arah kota kecamatan Gumelar, saat ini sudah banyak diusahakan penambangannya. Batugamping hasil penggalian kemudian diangkut dengan menggunakan truk kemudian dilakukan pembakaran pada tungku pembakaran, selanjutnya setelah disiram dengan air dilakukan penggilingan menjadi serbuk-serbuk halus dan dimasukkan kedalam karung untuk dipasarkan. Bahan galian tanah liat/lempung, keterdapatannya terutama pada daerah alterasi argilik. Bahan galian ini terdapat di Desa Cihonje dan dipasarkan kedaerah-daerah sentra pembuatan gerabah/keramik. Selain untuk bahan pembuatan keramik, tanah liat dibagian permukaan oleh sebagian masyarakat dibuat semen merah dengan cara dibakar yang kemudian dilakukan penggilingan yang hasilnya berupa serbuk halus berwarna merah. Pasir dan kerikil, terdapat di sepanjang alur S. Tajum dan anak-anak sungai disekitarnya, penambangannya dilakukan secara tradisionil dan digunakan sebagai bahan bangunan. Bongkah-bongkah andesit/basal, yang tersebar disepanjang aliran-aliran sungai. Bongkahan-bongkahan tersebut dihancurkan dengan menggunakan mesin dijadikan batu split, digunakan sebagai bahan bangunan dan pondasi jalan. Bahan galian granodiorit/diorit yang terletak di desa Baseh, kecamatan Kedung Banteng. Dilokasi ini sudah terdapat pabrik yang dilengkapi dengan mesin pemotong batuan dan alat poles, dimana batuan granodiorit/diorit yang telah dipotong dengan ukuran-ukuran tertentu dipasarkan untuk dijadikan lantai atau ornamen bangunan.
PERTAMBANGAN SKALA KECIL
Jenis bahan galian di daerah Banyumas telah banyak diusahakan masyarakat dengan cara sederhana sebagai usaha keluarga ataupun industri pertambangan sekala kecil. Bahan galian yang diusahakan sebagian besar kategori golongan C ( kategori bahan galian bukan vital dan strategis).
Aspek Keprospekan Bahan Galian Emas
Daerah yang dianggap prospek bahan galian emas dijumpai di perbukitan Karang Alang, seluas 1,0 x 0,5 km2. Hasil pengamatan lapangan menunjukkan daerah ini tersusun oleh batuan tufa, breksi dan diorit. Dari hasil pengamatan lapangan tipe cebakan emas berupa urat. Terdapat 5 lokasi singkapan urat kuarsa, berbentuk zona urat, di beberapa tempat cebakan berbentuk menjaring (stock work). Pada umumnya urat berarah relatif Timurlaut-Baratdaya, urat tersebut berkembang mengisi shear zone, yang terbentuk akibat adanya stuktur sesar utama yang berarah relatif Utara - Selatan. Ukuran zona urat bervariasi antara 0,5 – 1,5 m, dengan ukuran individu urat antara 5 – 20 cm. Minimal terdapat ada 3 zona urat yang berukuran cukup besar. Selanjutnya untuk mengetahui keprospekan di daerah ini apakah layak ditambang tentunya memerlukan penyelidikan lebih rinci.
Aspek lain tentang tata guna lahan, adalah bahwa lokasi keterdapatan cebakan emas berada di daerah pemukiman atau perkampungan yang cukup padat Desa Cihonje, Babakan dan Karang Alang. Dan daerah ini dilalui sarana jalan utama penghubung kecamatan Ajibarang dan Gumelar yang merupakan urat nadi ekonomi desa sehingga apabila daerah ini dikembangkan menjadi wilayah pertambangan emas walaupun bersekala kecil maka kondisi tersebut menjadi kendala yang harus diperhitungkan. Disamping karena kendala lokasi dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan, maka perlu dilakukan juga evaluasi aspek yang berkaitan dengan sosial-budaya yang kemungkinan timbul akibat adanya aktivitas pertambangan. Seperti misalnya; kebiasaan masyarakat setempat telah cukup lama akrab dan memilih menambang emas dengan cara menggali pasir dan mendulang di sungai dimana dampak terhadap lingkungan dirasakan relatif tidak mengkhawatirkan.
Bahan Galian Lainnya
Usaha pertambangan yang ada disini pada umumnya dilakukan oleh masyarakat setempat dalam kategori pertambangan rakyat atau dapat dikatakan sebagai pertambangan sekala kecil. Bentuk pengusahaan bahan galian di wilayah ini
meliputi kegiatan penambangan dan pengolahan bahkan sampai pemasaran. Adapun bahan galian yang diusahakan cukup beragam, seperti batugamping lebih dikenal oleh masyarakat setempat sebagai batukapur, andesit dan diorit (batukali, batu gunung), pasir, lempung.
Batukapur
Menurut data Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi kabupaten Banyumas sumber daya batugamping di daerah Darmakradenan berjumlah 442.181.173 ton. Pengusahaan batukapur saat ini yang dilakukan oleh masyarakat yang dalam pengertian termasuk pertambangan sekala kecil banyak dijumpai di daerah Sawangan dan Darmakradenan kecamatan Ajibarang sebagai usaha pertambangan rakyat. Seperti pada umumnya pertambangan rakyat mulai dari penambangan dilakukan dengan cara sederhana yaitu penggalian secara manual menggunakan alat gali linggis, kemudian diangkut menggunakan truk ke tempat pengolahan atau tungku pembakaran yang berjarak sekitar 1 – 3 km. Menurut keterangan penduduk dengan adanya kegiatan penambangan batukapur disini sangat membantu perekonomian mereka terutama dalam penciptaan lapangan kerja.
Di daerah Darmakradenan terdapat tidak kurang dari 15 tempat penambangan dan pengolahan batukapur yang terletak di sisi kanan kiri jalan utama penghubung kecamatan Ajibarang dan Gumelar. Sekarang ini kegiatan penambangan dilakukan di lokasi sepanjang kurang lebih 8 km.
Sirtu
Sirtu atau pasir batu adalah batu kerikil untuk bahan baku batu split dan bahan pengerasan jalan atau bahan bangunan diambil dari sungai Tajum, Logawa, Krukut dan Banjaran. Sedangkan pabrik pengolahan atau Crushing Plant nya beberapa buah terletak di sepanjang jalan utama Wangon Ajibarang, tepatnya di sekitar desa Wlahar. Sumber daya keseluruhan diperkirakan lebih dari 5,8 juta ton.
Pasir
Pasir dan kerikil, terdapat di sepanjang Sungai Serayu, alur S. Tajum dan anak-anak sungai disekitarnya, penambangannya dilakukan secara tradisionil dan digunakan sebagai bahan bangunan.
Copy by Tofan > T.G>unsoed , fst 09

Selasa, 13 Juli 2010

Deritaku



Diriku lmah terpaku...
Tatapanku hampa tanpa arah..
Lamunanku terurai tanpa batas...
Sukmaku tecerai berai dihimpit kegalauan...

Berlari mengejar sang bayu...
Menentang alam, memahat sejuta kegelisahan..
Terdengar lirih batin tersiksa...

Kebentangkan gatiku mencoba menjaring bintang
harapkan sinarnya sebab sang bulan tak mau lagi tersenyum
Embun pagi tak lagi menaburi dedaunan yang lama kering...
Matahari enggan menyapa..
yang tersisa hanya kabut selimuti bumi yang kalut..

Jiwaku hampa...
Gelap... Pekat..
Suram tanpa setitik cahaya...

Seketika iblis meretas atma..
meminjam dan mempermainkan ragaku...
Memasuki ruang hatiku yang galau...
Apakah sedihku berakhir...????
Akankah deritaku tak berujung...???

Tuhan....
Kusebut Asma MU...
Perkenankan aku gunakan kekuatan MU...
Lewat lantunan ayat-ayat suci MU..
Basahi jiwaku...
Selimuti hatiku......
Lindungi hidupku...
Dapatkan cinta....
Raih kebahagiaan sejati....

Minggu, 11 Juli 2010

SISTEM KRISTAL

Kristal merupakan suatu bangun polyeder (bidang banyak) yang teratur dan dibatasi oleh bidang-bidang rata yang tertentu jumlahnya dan mempunyai sumbu simetri tertentu pula. Sedangkan ilmu yang mempelajari kristal disebut kristalografi. Subyek utama yang dipelajarinya yaitu agar pembelajar terbiasa dengan bentuk umum kristal penyusun mineral, dimulai dari model kristal kemudian penentuan berbagai macam bentuk kristal yang terbentuk secara alami di alam.

Secara umum, dalam kristalografi mempelajari tentang :

1. Berbagai macam sifat kristal padat.
2. Karakter, susunan, dan klasifikasi dari bidang permukaan alami yang terdapat pada kristal.
3. Penentuan dan interprestasi susunan dalam unsure pokok atom-atom.
SISTEM KRISTAL

hypnotherapy

Hipnosis adalah keadaan di mana kesadaran kita menjadi terfokus, terkonsentrasi, dan terserap ke objek tertentu, seperti benda (pendulum, pemandangan), gambar visual (film, lukisan, foto), atau suara (sugesti). Ini terjadi di saat kita membuka diri secara psikis. Nah, dalam keadaan itu, kita merasa "seolah-olah" kosong dan mengabaikan lingkungan sekitar kita.
HYPNOTHERAPY
Bila Anda ingin mengatasi gangguan kejiwaan seperti stress, depresi atau fobia, hipnoterapi adalah pilihan yang paling tepat. Dengan memberikan sugesti positif, pasien bisa merasa tenang sehingga gangguan kejiwaan pun bisa diatasi dengan mudah. Bahkan ada terapis yang pernah membuktikan efektivitas hipnoterapi pada seorang yang mengalami ‘kebutaan tanpa ganguan fisiologis’ di organ matanya.

Jumat, 09 Juli 2010

kekar

Kekar (joint)

Kekar atau joint adalah rekahan-rekahan pada batuan, lurus, planar dan tidak terjadi pergeseran.
Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya.Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan. Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang perpotongannya membentuk sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.
Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan kerak yang luas, dapat tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. Umumnya pada batuan yang regas. Kebanyakan kekar merupakan hasil pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan (tension) berkaitan dengan sesar atau lipatan.
Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh pelepasan beban atau pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh tegasan yang terjadi ketika lava mendingin dan mengkerut.
Pada lapisan-lapisan sedimen terutama batupasir, sering terdapat kekar-kekar yang bervariasi arahnya. Rekahan ini terbentuk selama penimbunan dan litifikasi yang akan tetap tertutup selama tertimbun dikedalaman. Karena erosi dan tersingkap, sedikit pendinginan dan kompresi relief memungkinkan rekahan agak terbuka.
Pada beberapa daerah kekar mengontrol pola aliran sungai, terutama aliran-aliran sekundernya.
Kekar juga mempunyai nilai ekonomis. Dapat memperbesar permeabilitas yang penting bagi migrasi dan menampung air tanah dan minyak bumi.
Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan
pengembangan sumber daya alam. Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga, timbal, seng, merkuri, perak, mas dan tungsten.
Larutanhidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir sepanjang kekar-kekar dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding kekar, membentuk urat-urat mineral (mineral veins).
Konstruksi besar, seperti bendungan, sangat perlu memperhatikan sistem kekar pada batuan. Selain mempengaruhi daya dukung batuan, kekar juga dapat menimbulkan masalah kebocoran.
Dalam penambangan batuan, marmer, granit dll, sistem kekarlah yang menentukan berapa besar blok batuan yang dapat ditambang. Dan adanya kekar-kekar akan mengurangi peledakan yang diperlukan.

Minggu, 13 Juni 2010

Aspek penting dalam melakukan kegiatan geologi lapangan adalah melakukan pengmatan singkapan, kemudian merekan apa yang kita amati ke dalam buku catat

Aspek penting dalam melakukan kegiatan geologi lapangan adalah melakukan pengmatan singkapan, kemudian merekan apa yang kita amati ke dalam buku catatan lapangan secara lengkap, sistematis, dan informatif

PENGAMATAN SINGKAPAN
Pengamatan singkapan mempunyai sasaran yang yang cukup luas dan penting dalam lingkup kegiatan geologi lapangan, yaitu untuk mengetahui keadaan geologi suatu daerah atau wilayah, dimana hasil pengamatan dituangkan dalam:
Peta geologi
Penampang geologi
Menyusun laporan
Singkapan atau outcrop adalah bagian dari batuan dasar yang masih utuh (belum terubah oleh pelapukan) yang tersingkap, sebagai akibat adanya pengikisan oleh gaya – gaya yang bekerja pada lapisan penutupnya. Oleh karena itu, singkapan biasanya tidak menerus, sehingga diperlukan suatu dasar – dasar geolgi agar dapat menghubungkan suatu singkapan dengan yang lainnya, sehingga akhirnya mneghasilkan suatu gambarn lengkap yang menyeluruh dan utuh mengenai keadaan geologi wilayah tersebut. Di daerah tropis seperti Indonesia, singkapan dapat jarang atau kurang, karena tertutup oleh:
Tanah pelapukan yang tebal
Hutan tropis yang lebat
Tanah garapan
Dan lain – lain
Diatas permukaan Bumi, tempat – tempat dimana singkapa bisa ditemuakan di:
Sungai ( terutama kelokan sungai), dimana pengikisan cukup intensif
Puncak bukit
Tempat – tempat dimana terdapat kegiatan manusia seperti; pembuatan bangunan, penggalian, dan lain sebagainya.
Karena sifat singkapan yang tidak menerus, maka dalam melakukan pengamatan harus dilakukan dengan teliti sehingga setiap gejala yang ada dapat teramati dan dimanfaatkan. Dengan begitu, maka akan lebih mudah untuk dapat menghubungkan geologi yang satu dengan yang lain.
Meskipun cara yang dilakukan oleh setiap pemeta berbeda dalam melakukan pemetaan terhadap singkapan, namun harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
2.Apa yang kita amati (jenis batuan)
3.Bagaimana terbentuk (intrusif, ekstrusif, lingkungan pengandapan, mekanisme, fasies, dan sebagainya)
4.Kapan terbentuknya ( umur, hubungan struktur)
5.Dimana singkapan ditemui ( lokasi pada peta)
Disamping cara yang ditempuh oleh pemeta dapat berbeda juga kemampuan untuk mengamati juga dapat berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh:
Latar belakang geologi pengamat
Pengalaman pengamat
Ketelitian pengamat
Sikap yang perlu ditempuh dalam melakukan pengamatan singkapan antara lain:
1.Jelajahi daerah sekitar singkapan, cari yang paling segar.
2.Karena dalam melakkukan pengamatan membutuhkan ketelitian, sebaiknya letakkan dulu hal yang mengganggu. (tas ransel yangberat).
3.Mulailah dengan mengetahui jenis singkapan (jenis batuan), kemudian mengerah pada hal yang lebih detil.
4.Melakukan pengukuran yang perlu dan mengamatai keadaan batuan:
a.Untuk batuan sedimen, mengukur jurus dan kemiringan lapisan,arah arus purba ( bila ada).Hal perlu dilakukan untuk mengetahui arah sedimentasi batuan tersebut,mengukur ketebalan masing – masaing lapisan untuk mengetahui urutan vertikal,dan lain – lain.
b.Untuk batuan beku, penyebaran batuan (“outerop”) adalah pentingnya untuk memperkiran bentuk batuan beku dan macamnya (ekstrusif,intrusif) mencari batas kontak dengan batuan sekitarnya,bukti – bukti kontak ( kontak ada ),pengukuran struktur khusus pada batuan beku seperti struktural bantal,struktural aliran,perlapisan semu,dan juga unsur – unsur struktural geologi ( kalau ada) misalnya kekar – kekar.
c.Untuk batuan malihan (metamorf), perhatikan adanya foliasai,liniasi, dan lakukan pengukuran pada gejala tersebut.
5.Mencatat apa yang diamati dengan tenang sambil duduk. Lakukan tanpa tergesa – gesa, karena ini dapat menimbulkan adanya bagian – bagian yang terlewati.
6.Mengambil contoh batuan apabila dianggap perlu,membuat foto dan sketsa
7.Terakhir adalah menentukan likasi dimana pengamatan itu dilakaukan,dan
8.Mencantumkan di dalam peta

Urutuan – urutan yang perlu dilakukan pada pemerian singkapan :
1.Mencatat singkat mengenai lokasi dan keadaan geografi dari singkapan,umpamanya di kelokan sungai,dibukit,pinggir jalan kereta api, dan sebagainya.Hal ini sangat penting terutama untuk singkapan – singkapan yang menunjukkan data – data yang kritis, seperti adanya bukti ketidaklarasan,bukti – bukti besar, tempat terdapatnya fosil,atau gejala – gejala geologi yang mengandung sifat pembuktian, apalagi yang mempunyai nilai regional. Maksudnya adalah agar yang ingin mengutik – utiknya kembali data tersebut tidak terlalu susah untuk mememukan kembali singkapan tersebut.
2.Fakta – fakta mengenai singkapan: ini adalah sangat penting mengenai yang harus diamati dari suatu singkapan (lihat 3.1 ). Pada umumnya hal tersebut akan memuat pemerian yang lengkap tentang :
a.Keadaan singkapan :besar (luas)/kecilnya singkapan, derajat pelapukan (jika tidak segar) ;apakah “insitu” atau tidak masif,hancur pecah – pecah,shared,keadaan normal atau terbalik,dsb.
b.Susunan litologi : apakah terdiri dari satu jenis batuan atau lebih,dalam batuan sedimen atau metamorf; apakah selang seling antara dua batuan,sisipan atau litologi lain;dalam batuan beku,dilihat adanya dike/retas,inklusi – inklusi,xenolith, atau perubahan susunana meneral/tekstur,dsb.
c.Batas antara berbagai jenis litologi(jika ada), kemungkinan kontak instruksi,batas erosi, kontak patahan.Dalam hal batuan sedimen kontak antara lapisan dapat berangsur tajam,batas erosi,dsb selain itu urutan perlapisan/interkalasi ( menebal ke atas atau menipis ke atas) perlu dicatat.
d.Struktur primer batuan dari masing – masing litologi : dalam hal batuan beku,misalnya masif,ada penghalusan ke satu arah,adanya konsentrasi mineral tertentu,dsb. Dalam hal batuan metamorf,adanya sifat foliasi,gneissosity,apakah adanya perlapisan,apakah bergelombang terlihat dalam perlipatan kecil atyau tidak,dsb.Dalam hal batuan sedimen dibahas sifat berlapis,masif,berlapis tipis,laminasi,struktur sedimen seperti graded bedding,cross bedding,gelembur gelombang,dan sebagainya untuk setiap jenis litologi, dan jika mungkin dibahas dalam urutan profil.
e.Pamerian detail masing – masing litologi 9 susunan utama,sisipan interkalasi, xenolith, dsb).Pemerian lebih ditekankan pada hal – hal yang sifat menonjol daripada pemerian rutin (yang dapat dilakukan di base camp atau di laboratorium dari contoh),seperti misalnya glaukonitan,khas berbutir kasar,warna khas,khas porphiyrite,dsb.Pameran litologi lapangan ini dimaksudkan untuk pengenalan batuan sebagai satuan peta (map unit ).
f.Kandungan khusus dari batuan (jika ada) seperti kandungan fosil,mineralisasi,dsb.
g.Keadaan struktur tektonik dari singkapan : (diikuti pengukuran – pengukuran) apakah terganggu secara tektonik,joint,keadaan lapisan / foliasi,tegak,landai,terbalik,terlipat,lipatan minor ( ukur arah dan penujaman sumbu ),apakah jenis Z atau jenis S (dragfold) sesar,dsb.
3.Ketiga,usahakan untuk selalu membuat penafsiran lapangan (meskipun sifatnya sementara , umpamanya meliputi :
nama batuan ( klasifikasi lapangan )
lingkungan pembentuknya
Paling tidak,disarankan untuk memberikan sugesti,yang didasarkan pada hipotesa hipotesa (lihat bab 3.1 )
Bagian ketiga ini,tidak mutlak harus dilaksanakan,sebab kadang – kadang atau bahkan sering sekali karena datanya kurang,tidak satu kesimpulanpun dapat ditarik dari suatu singkapan.
4.Tiap hari selalu memulai dengan halaman baru,dengan mencantumkan :
Tanggal/hari :
Keadaan cuaca pada hari itu :
Daerah atau lintasan yang akan di tempuh :
Nama – nama pengamat dan pembantunya :
5. Untuk setiap pengamat diberikan nomor ( sesuai dengan nomor lokasi pengamatan ( LP) yang dicantumkan di dalam peta).Nomor – nomor losi pengamatan sebaiknya merupak nomor urut.
Cara penulisan sebaiknya singkat tetapi jelas,dan sebaiknya pula menggunakan singkatan – singkatan yang umum dipakai.

ARTI SUATU BUKU LAPANGAN
1.Buku lapangan dengan isinya merupakan dokumen yang sangat penting dan harus dilestarikan,dijaga,dan diamankan.Buku tersebut memuat semua hasil pengamatan,analisa, dan penafsiran sementara berdasarkan data lapangan, dan kadang – kadang juga pemecahan masalah lapanagn yang dilandasi oleh hipotensi – hipotensi, yang merupakan hasil kerja selama beberapa hari,minggu atau bahkan bulan,dan telah menyita waktu, tenaga dan pikiran, serta mungkin juga biaya yang sangat besar ( apabila pekerjaan penelitian itu melibatkan sejumlah tenaga seperti halnya suatu ekspedisi).Dapat dibayangkan apa yang terjadi apabila benda yang berharga itu kemudian hilang,rusak atau keadaanya sedemikian tidak terawat sehingga tidak dapat dibaca.
2.Buku lapangan bukan saja milik pribadi pemeta,tetapi milik instansi yang memberi pekerjaan dan juga ahli – ahli geologi lainnya yang mungkin berminat atau harus melanjutkan penelitian anda. Karena itu sebuah buku lapangan bukan saja harus mudah dibaca oleh pembuatnya tetapi juga orang lain,juga bahasanya harus mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan salah tafsir terhadap apa yang sudah dimuat.
Dengan demikian, dianjurkan untuk menulis dengan huruf cetak dan mempergunakan alat tulis yang tidak akan hilang atau luntur dimakan hari atau air ( tinta akan hilang terkena air).Untuk lebih memperjelas kata – kata, dianjurkan agar dilengkapi dengan sketsa sketsa pada halaman yang disediakan (lihat butir 3).
3.Bentuk dari buku lapangan dapat berbeda – beda tergantung dari selera instansi yang menggunakan.Tetapi,pada dasarnya mempunyai persamaan – persamaan umum, antara lain:
a.dibuat atau dilengkapai dengan bahan yang tahan terhadap kerusakan (butir 1)
b.terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu bagian kiri dipergunakan untuk membuat sketsa ( dengan pola garis tegak lurus seperti kertas mm), sedangkan bagian kanan bergaris biasa untuk menulis catatan.
c.Mempunyai tanda pengenal yang jelas,antara lain:
instansi atau badan yang menggunakan (ITB,Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional, Caltex,dsb.)
Nama pemeta
Hari dan tanggal pelaksanaan pekerjaan
Daerah dimana pekerjaan lapangan dilapangan
Dengan demikian apabila buku tersebur hilang, akan dapat dikembalikan kepada yang berhak.

Minggu, 28 Maret 2010

tEka-Tekine Bumi

Bumi yang kita tempati dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah. Sebuah rumah ada karena diawali dengan proses pembentukan . Lalu rumah itu akan musnah termakan usia. Demikian halnya dengan bumi. Para ahli dengan tekun melakukan pengamatan dan percobaan untuk mengungkapkan misteri. Pembentukan bumi. Usaha para ahli itu menghasilkan beberapa teori. Seperti dibawah ini:

1. Teori Nebula
Teori mengatakan bahwa anggota tata surya pada awalnya berbentuk massa gas yang bercahaya dan berputar perlahan_lahan.Massa ini semakin lama semakin tinggi.Akibatnya,bagian tengah itu menggelembung.Akhirnya,lingkaran materi itu terlempar keluar lingkaran ini mendingin,mengecil dan akhirnya menjadi planet.

2.Teori Planetesimal
Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dan berada dekat sekali dengan matahari.Karena daya tarik menarik matahari,masa gas itu tertahan dan bergerak mengelilingi matahari.Ketika massa gas menjadi angina,bentuknya menjadi cair kemudian memadat.Akhirnya menjadi planet,termasuk bumi.


3.Teori Pasang
Teori ini mengatakan bahwa planet terbentuk lqangsung oleh gas asli matahari yang tertarik sebuah bintang yang melintas didekatnya.Ketika bintang mendekat ,tarikan grafitasinya menyedot filament gas yang berbentuk cerutu pnjang.Dan akhirnya membentuk planet.

4.Teori Lyttleton
Teori ini mengatakan bahws matahari mulanya bintang kembar yang mengelilingi medan grafitasi. Sebuah bintang menabrak salah satu bintang kembar dan menghancurkannya, dan berubah menjadi massa gas yang berputar-putar. Karena terus berputar, gas ini dingin dan terbentulah planet.

5.Teori Awan Debu
Teori ini mengatakan bahwa tata surya semula merupakan awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos yang berbentuk seperti piring. Ketidak teraturan menyebabkan perputaran dan berkumpul menjadi satu. Partikel awan debu yang keras saling berbenturan melekat dan menjadi planet. Dan gas yang ditengah awan berkembang menjadi matahari

Sejarahe Aksara Jawa

Jaman dulu, di Pulau Majethi, hidup seorang satria bernama Ajisaka. Selain ganteng, Ajisaka juga punya ilmu tinggi dan sakti. Ajisaka punya dua orang punggawa bernama Dora dan Sembada. Dua orang itu sangat setia dan nurut sama Ajisaka. Suatu hari, Ajisaka ingin pergi berkelana, bertualang meninggalkan Pulau Majethi. Dora pergi menemani Ajisaka sedangkan Sembada tetap tinggal di Pulau Majethi karena Ajisaka memerintahkan Sembada untuk menjaga pusaka Ajisaka yg paling sakti. Ajisaka berpesan pada Sembada bahwa Sembada tidak boleh menyerahkan pusaka itu kepada siapapun kecuali Ajisaka.
Pada waktu itu di Jawa ada negara yang terkenal makmur, aman, dan damai, yang bernama Medhangkamulan. Negara itu dipimpin oleh Prabu Dewatacengkar, raja yang berbudi luhur dan bijaksana. Seuatu hari, juru masak kerajaan tidak sengaja memotong jarinya waktu masak. Juru masak itu tidak sadar bahwa potongan jarinya masuk ke hidangan yang akan disuguhkan kepada Sang Raja. Tanpa sengaja juga, jari itu termakan oleh Prabu Dewatacengkar. Tidak disangka, Prabu Dewatacengkar merasa daging yang dia makan sangat lezat, kemudian ia mengutus patihnya menanyai juru masak kerajaan. Ternyata kemudian diketahui bahwa yang tadi dimakan oleh Prabu Dewatacengkar adalah daging manusia, ia memerintahkan kepada patihnya untuk menyiapkan seorang rakyatnya untuk disantap setiap harinya. Sejak itu Prabu Dewatacengkar punya hobi baru, yaitu makan danging manusia. Wataknya berubah jadi jahat dan senang melihat orang menderita. Negara itu berubah jadi negara yang sepi karena satu per satu rakyatnya dimakan oleh rajanya, ada juga rakyat yang lari menyelamatkan diri. Sang Patih bingung, karena ga ada lagi rakyat yang bisa disuguhkan kepada rajanya.
Saat itulah Ajisaka bersama Dora sampai di Medhangkamulan. Ajisaka heran melihat keadaan negara yang sunyi dan menyeramkan itu, kemudian ia mencari tahu sebabnya. Setelah tahu apa yang terjadi di Medhangkamulan. Ajisaka lalu menghadap Patih, menyatakan bahwa ia sanggup menjadi santapan Sang Raja. Awalnya Sang Patih tidak mengijinkan Ajisaka yang masih muda dan ganteng jadi santapan Prabu Dewatacengkar, tapi Ajisaka tetep maksa sampai akhirnya dia dibawa juga untuk menghadap Prabu Dwatacengkar. Sang Prabu juga heran, kenapa orang yang masih muda dan tampan mau saja jadi santapannya. Ajisaka mengajukan syarat, dia rela dimakan Sang Prabu asal dia dihadiahi tanah seluas ikat kepalanya. Selain itu, Ajisaka juga minta Prabu Dewatacengkar sendiri yang mengukur tanah tersebut. Permintaan itu dikabulkan oleh Sang Prabu. Ajisaka kemudian meminta Prabu Dewatacengkar menarik salah satu ujung ikat kepalanya. Ajaibnya, ikat kepala itu mulur terus deperti tidak ada ujungnya. Prabu Dewatacengkar terpaksa mundur dan mundur terus mengikuti ikat kepala itu sampai di tepi laut selatan. Ajisaka mengibaska ikat kepala tersebut, hal ini membuat Prabu Dewatacengkar terlempar ke laut. Wujud Prabu Dewatacengkar lalu berubah menjadi buaya putih, sedangkan Ajisaka menjadi raja di Medhangkamulan.
Setelah jadi raja, Ajisaka menyuruh Dora pergi ke Pulau Majethi untuk ngambil pusaka yang dijaga oleh Sembada. Sampai di Pulau Majethi, Dora menjelaskan pada Sembada bahwa dia datang atas perintah Ajisaka untuk mengambil pusaka yang dijaga Sembada. Sembada yang patuh pada pesan Ajisaka tidak mau memberi pusaka itu ke Dora. Dora memaksa agar pusaka itu diserahkan ke dia. Akhirnya dua orang itu bertarung. Karena dua-duanya sama-sama sakti, pertarungan berlangsung seru sampai mereka berdua tewas.
Prabu Ajisaka mendengar kabar kematian Dora dan Sembada. Dia menyesal mengingat kelalaiannya dan kesetiaan Dora dan Sembada. Untuk mengabadikan dua punggawanya itu Ajisaka menciptakan sebuah aksara yang bunyinya :

Ha Na Ca Ra Ka : Ana utusan (ada utusan)
Da Ta Sa Wa La : Padha kekerengan (saling berselisih pendapat)
Pa Dha Ja Ya Nya : Padha digdayané (sama-sama sakti)
Ma Ga Ba Tha Nga :Padha dadi bathangé (sama-sama mejadi mayat)

phane G-Ngaco

G-NgaCo
sebuah comunitas yang berada di lingkungan Geologi , dimana bernama Geologi Ngapak Community . kelompok ini berisi tentang ngapakkers-ngapakers yang belajar dibidang geologi .
Powered By Blogger